Friday, May 11, 2012

Metode Simpleks 6A Pendidikan Matematika

Metode Simpleks 6A Pendidikan Matematika


1. DESKRIPSI EKSPERIMEN
Perekonomian Indonesia yang mayoritas berada pada tingkat menengah kebawah , mengakibatkan pengusaha besar maupun kecil rentan terhadap kerugian. Terutama pengusaha kecil dibidang industri rumah tangga yang tidak bermodal besar mengalami gulung tikar. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup sebuah industri rumah tangga maka diperlukan strategi efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan usahanya sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta mendapatkan keuntungan seoptimal mungkin.
Selain faktor modal yang rendah, terbatasnya kapasitas bahan baku, alat-alat yang digunakan, dan sumber daya manusia juga menjadi faktor  penghambat berkembangnya industri rumah tangga. Dengan kondisi keterbatasan sumber daya tersebut industri rumah tangga tetap berupaya mengoptimalkan laba usaha. Dengan ini bagaimana agar dengan masukan yang terbatas dapat dicapai hasil kerja (keluaran) berupa produksi barang yang optimum. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan alat pemecah masalah yaitu Linier Programming merupakan model pemecahan masalah dengan pengalokasian sumber daya dan produk yang terbatas sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.
Ada banyak metode pada Linier Programming yang dapat digunakan untuk meyelesaikan permasalahan tersebut, diantaranya yaitu metode grafik dan metode simpleks. Dari kedua metode tersebut, metode grafiklah yang sebenarnya lebih mudah dikerjakan. Tetapi metode grafik hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang memiliki dua variabel keputusan saja. Seiring dengan perkembangan dalam berbagai bidang, industri rumah tangga tidak hanya memiliki dua kendala saja, tetapi bisa lebih dari dua kendala. Untuk itu, kita dapat menggunakan Metode Simpleks yang merupakan metode untuk menyelesaikan masalah Linier Programming yang melibatkan lebih dari dua variabel, sehingga suatu industri rumah tangga dapat menentukan kombinasi produk yang akan dijual agar mendapatkan laba maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, kami memilih untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan kegiatan kewirausahaan, yaitu usaha pembuatan roti di sebuah industri rumah tangga milik ibu Karmi yang bernama “ANDA Bakery“ dan beralamat di jalan Balai Desa Glonggong RT 10 RW 01 kecamatan Dolopo kabupaten Madiun. Ibu Karmi memilih usaha pembuatan roti ini karena di sekitar rumahnya masih belum ada yang memilih usaha ini. Hal tersebut yang membuat ibu Karmi berfikir bahwa usaha pembuatan roti ini cukup menjanjikan dan ke depannya pasti akan memberikan prospek yang bagus. Roti yang sudah diproduksi ibu Karmi sampai saat ini sudah banyak macamnya, antara lain roti bolu, roti konde, roti rasa, roti sisir, roti gulung, dan masih banyak yang lainnya. Usaha ini dilakukan ibu Karmi sejak tahun 2010, dan sekarang usahanya sudah dapat membuahkan keuntungan yang besar. Namun, ibu Karmi masih ingin mengembangkan usaha yang didirikannya ini. Berdasarkan hal tersebut, kami ingin melakukan penelitian agar usaha ibu Karmi ini dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan ibu Karmi dalam menjalankan usahanya dan tentunya hal tersebut dapat membuat usaha ini dapat lebih berkembang.



2. PENGAMATAN
Kegiatan penelitian kami lakukan pada tanggal 15 April 2012. Data yang kami peroleh berasal dari pengamatan langsung yang berhubungan dengan kegiatan usaha dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kami juga melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan cara mengadakan tanya jawab langsung mengenai permasalahan yang dibahas guna mempelajari informasi yang dapat menunjang penelitian.
Selain menggunakan data dari objek penelitian secara langsung, kami juga mengambil data dari sumber-sumber diluar objek penelitian yaitu melalui literatur yang ada dan relevan dengan pokok pembahasan dan bahan-bahan yang pernah diterima selama kuliah dengan masalah yang dibahas.
Dengan cara pengamatan dan wawancara, kami memperoleh data mengenai macam-macam roti yang diproduksi, bahan-bahan apa saja yang digunakan dan keuntungan dari masing-masing roti yang diproduksi.
Usaha pembuatan roti “ANDA Bakery” ini dimulai sejak 6 Desember 2010, pemiliknya bernama ibu Karmi yang beralamat di jalan Balai Desa Glonggong RT 10 RW 01 kecamatan Dolopo kabupaten Madiun. Usaha pembuatan roti ibu Karmi ini merupakan usaha sendiri. Dalam memproduksi roti, ibu Karmi dibantu oleh 6 orang pekerjanya. Ibu Karmi memilih usaha pembuatan roti ini karena menurutnya usaha pembuatan roti ini cukup menjanjikan. Pada awalnya ibu Karmi hanya memproduksi roti bolu, tetapi karena adanya pesanan roti untuk acara pernikahan maka ibu Karmi mulai menambah variasi roti yang akan dijual. Tidak hanya karena alasan itu, ibu Karmi menambah variasi rotinya karena beliau sadar jika usahanya tidak mengalami peningkatan maka usaha roti yang didirikannya pasti akan kalah saing dengan usaha roti lain yang saat ini sudah sangat banyak bermunculan. Sampai saat ini ibu Karmi sudah membuat berbagai macam roti, seperti roti bolu, roti konde, roti rasa, roti sisir, roti gulung, dan masih banyak yang lainnya. Untuk roti rasa, ibu Karmi juga membuat dalam berbagai rasa, yaitu rasa strawberry, rasa nanas, rasa keju, rasa coklat, dan rasa mocha. Untuk mempertahankan kualitas roti yang diproduksi, ibu Karmi selalu menjaga kualitas bahan-bahan yang digunakan. Menurut ibu Karmi, dengan kualitas bahan-bahan yang bagus hasil produksinya pun akan lebih enak dan tentunya akan disukai oleh para konsumennya. Hal tersebutlah yang dapat membedakan hasil produksinya dengan hasil produksi dari tempat lain. Sampai sekarang pun ibu Karmi selalu menomor satukan kualitas dan kwantitas bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan rotinya. Biasanya ibu Karmi memperoleh bahan-bahan untuk produksinya dari Madiun. Setiap hari ibu Karmi dapat menyediakan bahan-bahan seperti tepung terigu sebanyak 125 kg, gula sebanyak 40 kg, mentega sebanyak 30 kg, dan bahan-bahan lainnya seperti telur, pengembang roti, dan pelembut roti. Dengan bahan-bahan tersebut, ibu Karmi bisa memproduksi roti bolu sebanyak 300 bungkus, untuk roti konde, roti rasa, dan roti sisir sebanyak 3500 bungkus, sedangkan untuk roti gulung, ibu Karmi hanya memproduksi jika ada pesanan. Pada awalnya untuk memasarkan produknya, ibu Karmi menitipkan hasil produksinya di toko-toko. Tapi sekarang biasanya hasil produksi ibu Karmi ini setiap hari dibeli oleh pedagang-pedagang untuk dijual lagi. Ibu Karmi juga menerima pesanan roti untuk acara-acara tertentu dan melayani pembelian roti secara langsung dirumahnya. Dengan satu bungkus roti bolu, ibu Karmi bisa mendapat keuntungan sebesar Rp.400,00, roti konde sebesar Rp.300,00, dan roti rasa sebesar Rp.250,00. Meskipun baru berjalan selama 2 tahun, tapi usaha pembuatan roti “ANDA Bakery” ini sudah cukup besar. Ibu Karmi pun sudah dapat menikmati kesuksesan dari usaha pembuatan rotinya.

3. LAPORAN DATA
Dari berbagai jenis roti yang diproduksi oleh “ANDA Bakery”, kami memilih tiga jenis roti untuk dijadikan penelitian yaitu roti konde, roti bolu dan roti rasa. Dengan menggunakan metode simpleks, kami akan meneliti bagaimana seharusnya jumlah roti dari ketiga jenis roti tersebut yang dapat diproduksi oleh “ANDA Bakery” agar memperoleh keuntungan yang optimum.

1. Roti Konde

Bahan-bahan :
3,5 kg Tepung terigu
1,5 kg Gula pasir
300 gr Mentega
Perasa coklat dan keju secukupnya
Pelembut dan pengembang roti
Proses pembuatannya meliputi semua bahan dimasukkan dalam satu wadah,kecuali perasa coklat dan keju. Kemudian diaduk atau dicampur menjadi satu menggunakan mesin pengaduk selama 30 menit. Setelah semua bahan tercampur, adonan tersebut didiamkan selama kurang lebih 2 jam, kemudian di bentuk menyerupai konde dengan di campurkan coklat atau keju dan di oven selama kurang lebih 15 menit. Dalam satu kali proses pembuatan dapat menghasilkan 100 bungkus roti. Harga setiap bungkus adalah Rp. 1000,00 dan dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp.300,00. Sehingga untuk satu bungkus roti konde diperlukan bahan-bahan sebagai berikut :
35 gr Tepung terigu
15 gr Gula pasir
3 gr Mentega
Pelembut dan pengembang roti secukupnya

2. Roti Bolu



Bahan-bahan :
2,5 kg Tepung terigu
2,5 kg Gula pasir
2,5 kg Telur
100 gr Mentega
Proses pembuatannya hampir sama dengan proses pembuatan roti konde. Semua bahan dimasukkan dalam satu wadah, kemudian diaduk atau dicampur menjadi satu dengan mesin pengaduk selama 30 menit. Setelah semua bahan tersebut tercampur, adonan roti bolu tersebut didiamkan selama kurang lebih 2 jam. Perbedaannya terletak pada proses pembentukan roti dan pengovenan. Untuk roti bolu ini, adonan yang sudah jadi, di bentuk tanpa menambahkan perasa seperti halnya roti konde. Kemudian dioven selama kurang lebih 5 menit. Dalam satu kali proses pembuatan dapat menghasilkan roti bolu sebanyak 20 bungkus dan setiap bungkus terdiri dari 10 roti bolu. Harga setiap bungkus adalah Rp. 2500,00 dan setiap bungkus dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp.400,00. Sehingga untuk satu bungkus roti bolu diperlukan bahan-bahan sebagai berikut :
125 gr Tepung terigu
125gr Gula Pasir
125gr Telur
5 gr Mentega



3. Roti Rasa

Bahan-bahan :
3 kg Tepung terigu
1 kg Gula pasir
300 gr Mentega
Pelembut dan pengembang roti
Perasa atau selai strawberry, nanas, keju, coklat, atau mocha
Proses pembuatannya  hampir sama dengan proses pembuatan roti konde. Perbedaannya terletak pada proses pembentukan dan pemberian rasa pada roti. Untuk roti rasa ini, adonannya dibentuk menyerupai setengah bola, kemudian dioven selama kurang lebih 15 menit. Setelah roti matang roti tersebut diiris tengahnya untuk diberi perasa atau selai. Dalam satu kali proses pembuatan dapat menghasilkan roti rasa sebanyak 100 bungkus. Harga setiap bungkus adalah Rp.1000,00 dan dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp.250,00. Sehingga untuk satu bungkus roti rasa diperlukan bahan-bahan sebagai berikut :
30gr Tepung terigu
10gr Gula pasir
3gr Mentega
Pelembut dan pengembang roti secukupnya
Perasa strawberry, nanas, keju, coklat, atau mocha secukupnya
Data-data diatas dapat disusun ke dalam tabel untuk lebih mempermudah dalam membuat fungsi tujuan dan fungsi kendala dari permasalahan di atas yaitu sebagai berikut:
Bahan-bahan Jenis Roti yang Diproduksi Bahan yang Tersedia
(dalam gram)
Roti Konde
(dalam gram) Roti Bolu
(dalam gram) Roti Rasa
(dalam gram)
Tepung terigu 35 125 30 125.000
Gula 15 125 10 45.000
Mentega 3 5 3 30.000
Laba
(dalam rupiah) 300 400 250

Dari data di atas dapat dibentuk fungsi tujuan dan fungsi kendalanya, yaitu sebagai berikut :
Misal : X1 = roti konde
      X2 = roti bolu
      X3 = roti rasa
Fungsi Tujuan : Z = 300 X1 + 400 X2 + 250 X3
Fungsi Kendala :  35 X1 + 125 X2 + 30 X3 ≤ 125000
15 X1 + 125 X2 + 10 X3 ≤ 45000
3 X1 + 5 X2 + 3 X3 ≤ 30000

4. ANALISA DATA
Dari Laporan Data, kita dapat menganalisa bagaimana variasi roti yang seharusnya diproduksi oleh “ANDA Bakery”  agar memperoleh laba yang optimum yaitu dengan menggunakan metode simpleks.
Ketentuan yang harus diperhatikan untuk memperoleh penyelesaian dengan menggunakan metode simpleks :
1) Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
2) Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut harus dikalikan -1.
3) Fungsi kendala dengan tanda “≤”  harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga variabel dasar.

Penyelesaian :
Fungsi Tujuan : Z = 300 X1 + 400 X2 + 250 X3
Fungsi Kendala :  35 X1 + 125 X2 + 30 X3 ≤ 125000
15 X1 + 125 X2 + 10 X3 ≤ 45000
3 X1 + 5 X2 + 3 X3 ≤ 30000
Langkah-langkah penyelesaian permasalahan dengan menggunakan metode simpleks :
Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di atas).
Karena nilai Z merupakan keuntungan dari setiap roti maka diambil nilai maksimumnya.
Fungsi tujuan : Maksimumkan Z = 300 X1 + 400 X2 + 250 X3
 Z - 300 X1 - 400 X2 - 250 X3 = 0
Fungsi kendala :   35 X1 + 125 X2 + 30 X3 ≤ 125000
→ 35 X1 + 125 X2 + 30 X3 + X4 = 125000
15 X1 + 125 X2 + 10 X3 ≤ 45000
→ 15 X1 + 125 X2 + 10 X3 + X5 = 45000
3 X1 + 5 X2 + 3 X3 ≤ 30000
→ 3 X1 + 5 X2 + 3 X3 + X6 = 30000
( X4, X5, dan X6 adalah variabel slack )
Menyusun persamaan ke dalam tabel
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 300 -400 -250 0 0 0 0
SX4 0 35 125 30 1 0 0 125000
SX5 0 15 125 10 0 1 0 45000
SX6 0 3 5 3 0 0 1 30000

ITERASI I
Memilih Kolom Kunci
Kolom Kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang bernilai negatif dengan angka terbesar.



Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 300 -400 -250 0 0 0 0
SX4 0 35 125 30 1 0 0 125000
SX5 0 15 125 10 0 1 0 45000
SX6 0 3 5 3 0 0 1 30000

Memilih Baris Kunci
Indeks =
Baris kunci adalah baris yang mempunyai indeks terkecil.
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 300 -400 -250 0 0 0 0
SX4 0 35 125 30 1 0 0 125000 1000
SX5 0 15 125
10 0 1 0 45000 360
SX6 0 3 5 3 0 0 1 30000 6000








Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara menbaginya dengan angka kunci.
NBBK (Nilai Baris Baru Kunci) =
Sehingga tabelnya akan menjadi sebagai berikut :

Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 300 -400 -250 0 0 0 0
SX4 0 35 125 30 1 0 0 125000 1000
SX5 0 3/25 1 10/125 0 1/125 0 360 360
SX6 0 3 5 3 0 0 1 30000 6000

Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris kunci) = 0
Baris Baru = Baris Lama – (koefisien Angka kolom kunci x NBBK)
Baris Z
Baris Lama [-300 -400    -250 0  0 0  0    ]
NBBK  -400 [  3/25    1   10/125 0 1/125 0 360  ]
Baris Baru  -252    0    -218 0 16/5 0 144000
Baris X4
Baris Lama [   35 125  30   1  0  0 125000  ]
NBBK    125 [  3/25    1 10/125   0 1/125  0     360   ]
Baris Baru     20    0  20   1 -1  0   80000


Baris X6
Baris Lama [     3    5  3   0  0  1 30000]
NBBK       5 [  3/25    1 10/125   0 1/125  0   360 ]
Baris Baru    12/5    0 13/5   0 -1/25  1 28200
Masukkan nilai di atas ke dalam tabel.
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 252 0 -218 0 16/5 0 144000
SX4 0 20 0 20 1 -1 0 80000 1000
X2 0 3/25 1 10/125 0 1/125 0 360 360
SX6 0 12/5 0 13/5 0 -1/25 1 28200 6000

ITERASI II
Memilih Kolom Kunci
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 252 0 -218 0 16/5 0 144000
SX4 0 20 0 20 1 -1 0 80000 1000
X2 0 3/25 1 10/125 0 1/125 0 360 360
SX6 0 12/5 0 13/5 0 -1/25 1 28200 6000

Memilih Baris Kunci
Indeks =
Baris kunci adalah baris yang mempunyai indeks terkecil.
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 252 0 -218 0 16/5 0 144000
SX4 0 20 0 20 1 -1 0 80000 4000
X2 0 3/25 1 10/125 0 1/125 0 360 3000
SX6 0 12/5 0 13/5 0 -1/25 1 28200 11750

Mengubah nilai-nilai baris kunci
NBBK =
Sehingga tabel menjadi seperti berikut :
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 - 252 0 -218 0 16/5 0 144000
SX4 0 20 0 20 1 -1 0 80000 4000
X2 0 1 25/3 2/3 0 1/15 0 3000 3000
SX6 0 12/5 0 13/5 0 -1/25 1 28200 11750

Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris kunci) = 0
Baris Baru = Baris Lama – (koefisien Angka kolom kunci x NBBK)
Baris Z
Baris Lama [-252   0 -218  0 16/5 0 144000]
NBBK  -252 [  1 25/3  2/3  0 1/15 0  3000]
Baris Baru   0 2100  -50  0 20 0 900000
Baris X4
Baris Lama [20    0   20  1 -1 0 80000]
NBBK    20 [ 1  25/3   2/3  0 1/15 0  3000]
Baris Baru  0 -500/3   20/3  1 -7/3 0 20000
Baris X6
Baris Lama [12/5  0 13/5  0 -1/25 1 28200]
NBBK    12/5 [  1 25/3  2/3  0 1/15 0  3000]
Baris Baru   0 -20  1  0 -17/125 1 21000
Masukkan nilai di atas ke dalam tabel.
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 0 2100 -50 0 20 0 900000
SX4 0 0 -500/3 20/3 1 -7/3 0 20000 4000
X1 0 1 25/3 2/3 0 1/15 0 3000 3000
SX6 0 0 -20 1 0 -17/125 1 21000 11750

ITERASI III
Memilih Kolom Kunci
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 0 2100 -50 0 20 0 900000
SX4 0 0 -500/3 20/3 1 -7/3 0 20000 4000
X1 0 1 25/3 2/3 0 1/15 0 3000 3000
SX6 0 0 -20 1 0 -17/125 1 21000 11750

Memilih Baris Kunci
Indeks =
Baris kunci adalah baris yang mempunyai indeks terkecil.
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 0 2100 -50 0 20 0 900000
SX4 0 0 -500/3 20/3 1 -7/3 0 20000 3000
X1 0 1 25/3 2/3 0 1/15 0 3000 4500
SX6 0 0 -20 1 0 -17/125 1 21000 21000

Mengubah nilai-nilai baris kunci
NBBK =
Sehingga tabel menjadi seperti berikut :
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 0 2100 -50 0 20 0 900000
SX4 0 0 -25 1 3/20 -7/20 0 3000 3000
X1 0 1 25/3 2/3 0 1/15 0 3000 4500
SX6 0 0 -20 1 0 -17/125 1 21000 21000


Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris kunci) = 0
Baris Baru = Baris Lama – (koefisien Angka kolom kunci x NBBK)
Baris Z
Baris Lama [0 2100  -50  0  20    0 900000]
NBBK  -50 [0 -25    1  3/20 -7/20   0  3000]
Baris Baru 0 850    0  15/2  5/2    0 1050000
Baris X1
Baris Lama [1 25/3   2/3  0 1/15   0 3000]
NBBK    2/3 [0 -25    1 3/20 -7/20   0 3000]
Baris Baru 1 25    0 -1/10 3/10   0 1000
Baris X6
Baris Lama [0 -20 1   0  -17/125 1 21000]
NBBK      1 [0 -25 1  3/20   -7/20   0 3000]
Baris Baru 0 5 0 -3/20 107/500 1 18000
Masukkan nilai di atas ke dalam tabel.
Var. Dsr Z X1 X2 X3 SX4 SX5 SX6 NK Index
Z 1 0 850 0 15/2 5/2 0 1050000
X3 0 0 -25 1 3/20 -7/20 0 3000 3000
X1 0 1 25 0 -1/10 3/10 0 1000 4500
SX6 0 0 5 0 -3/20 107/500 1 18000 21000


5. KESIMPULAN PENELITIAN
Dari analisa data dengan menggunakan metode simpleks di atas diperoleh 3 Iterasi. Setiap Iterasi menghasilkan nilai Zmax dan variabel keputusan yang berbeda. Berikut akan disajikan hasil dari ketiga Iterasi tersebut :
Iterasi I Zmax
X2 144000
360
Iterasi II Zmax
X1 900000
3000
Iterasi III Zmax
X1
X3 1050000
1000
3000

Pada Iterasi I diperoleh nilai Zmax = 144.000 dan X2 = 360, artinya jika Ibu Karmi hanya memproduksi roti Bolu sebanyak 360 bungkus maka Ibu Karmi akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp.144.000,-. Dengan harga jual roti bolu per bungkus adalah sebesar Rp. 2.500,- maka berdasarkan Iterasi I dapat ditentukan modal Ibu Karmi :
Modal = Harga jual – Keuntungan
= (360 x Rp. 2.500,-) - Rp.144.000,-
= Rp. 756.000,-
Pada Iterasi II diperoleh nilai Zmax = 900.000 dan nilai X1 = 3000, artinya Ibu karmi akan memperoleh keuntungan sebesar Rp.900.000,- jika Ibu Karmi hanya memproduksi roti Konde yaitu sebanyak 3000 bungkus. Dengan harga jual roti konde per bungkus adalah sebesar Rp. 1.000,- maka berdasarkan Iterasi II dapat ditentukan modal Ibu Karmi :
Modal = Harga jual – Keuntungan
= (3000 x Rp. 1.000,-) - Rp.900.000,-
= Rp. 2.100.000,-

Pada Iterasi III diperoleh nilai Zmax = 1.050.000, X1 = 1000, dan X3 = 3000. Artinya Ibu Karmi akan memperoleh keuntungan sebesar Rp.1.050.000,- jika Ibu Karmi memproduksi dua jenis roti yaitu roti Konde dan roti Rasa masing-masing sebanyak 1000 bungkus dan 3000 bungkus. Dengan harga jual roti konde dan roti rasa masing-masing per bungkus adalah sebesar Rp.1.000,- maka berdasarkan Iterasi III dapat ditentukan modal Ibu Karmi :
Modal = Harga jual – Keuntungan
= (4000 x Rp. 1.000,-) - Rp.1.050.000,-
= Rp. 2.950.000,-
Dari hasil ketiga Iterasi di atas diperoleh nilai Zmax  pada Iterasi ketiga yaitu Rp.1.050.000,- dengan variabel keputusannya, untuk X1 = 1000 dan X3 = 3000. Artinya ibu Karmi akan memperoleh keuntungan yang maksimal yaitu Rp.1.050.000,- jika ibu Karmi hanya memproduksi 2 jenis roti yaitu roti Konde sebanyak 1000 bungkus dan roti Rasa sebanyak 3000 bungkus dengan modal sebesar Rp. 2.950.000,-.
Jika dalam hasil iterasi diperoleh nilai variabel keputusan berupa bilangan desimal, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan Trial Conclusion agar memperoleh nilai variabel keputusan yang berupa bilangan bulat. Karena dalam hal ini tidak mungkin Ibu Karmi menjual roti yang belum jadi. Tetapi pada permasalahan yang kami ambil, hasil iterasi sudah berupa bilangan bulat, sehingga tidak perlu melakukan Trial Conclusion.



DOKUMENTASI PENELITIAN







"karena foto g bisa diupload di blog ini untuk file aslinya bisa di download di bawah ini"


         

 

 

   
 



0 comments:

Post a Comment